Oleh : DR. Ateng Kusnandar Adisaputra
BUKU adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, seseorang bisa menjelajahi berbagai macam ilmu pengetahuan di dunia ini. Buku ilmu pengetahuan terbitan dari berbagai penjuru dunia bisa dibaca dimana saja, kapan saja sesuai dengan keinginan pembaca, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Buku bisa dibaca pada saat sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat, sedang santai menikmati indahnya pemandangan alam, bahkan sambil memasak mempraktekan menu masakan untuk dinikmati bersama keluarga.
Tokoh dunia banyak yang sukses karena diawali dari membaca buku, meskipun sebelumnya mengalami kegagalan. Tetapi tokoh dunia tersebut tahan ujian, tidak putus asa dan menyerah begitu saja, tetapi belajar dari kegagalan sebelumnya, untuk selanjutnya belajar lagi dan membaca buku lebih banyak lagi guna meraih kesuksesan yang didambakannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Steve Siebold yang dimuat di Business Insider (Review Buku Gramedia.com), mencatat 7 tokoh dunia yang mengawali kesuksesannya dari membaca buku. Mark Zuckerberg, mendirikan Facebook pada tahun 2004, dan menyandang peringkat ke-5 sebagai miliarder dunia menurut Forbes. Rahasia kesuksesan CEO Facebook ini adalah membaca buku. Zuckerberg membiasakan diri membaca satu buku setiap dua minggu sekali untuk mempelajari hal-hal tentang teknologi, kepercayaan, sejarah, dan kebudayaan.
Warren Buffett, sebagai tokoh terkemuka dunia bisnis dan investasi, dinobatkan sebagai orang terkaya ketiga di dunia tahun 2018 menurut Forbes. Warren Buffett sebagai CEO Berkshire Hathaway setiap harinya meluangkan waktu 5-6 jam untuk membaca 5 koran berbeda.
Bill Gates, pemilik Microsoft juga memiliki kebiasaan membaca buku, sebanyak 50 buku per tahun. Ini artinya, Bill Gates membaca satu buku setiap minggunya.
Oprah Winfrey, merupakan sosok inspirasi lewat acara talk show populer The Oprah Winfrey Show. Ternyata, salah satu kebiasaan Queen of All Media ini adalah membaca buku. Oprah Winfrey sadar akan keistimewaan membaca buku yang dianggapnya sebagai jalan menuju kebebasan, dan memiliki klub buku yang diberi nama “Oprah’S Book Club”.
Mark Cuban, pemilik NBA’S Dallas Maverick, yang membiasakan diri untuk membaca setiap hari selama tiga jam.
Elon Musk, salah satu pebisnis yang fokus pada bidang teknologi dan ruang angkasa, dan sebagai CEO dari SpaceX, Neuralink, dan Tesla, Inc. Elon Musk menghabiskan waktu sepuluh jam per hari untuk membaca novel bergenre science-fiction.
Jeff Bezos, sebagai pendiri e-commerce asal Amerika, juga memiliki kebiasaan membaca buku seperti orang sukses lainnya.
Sejarah mencatat para tokoh yang berjasa di Indonesia adalah kaum muda terpelajar (https://jadiberita.com). Inspirasi dan ide pemikirannya berasal dari buku-buku yang mereka baca. Ir. Soekarno, Presiden RI pertama, beliau gemar membaca sejak muda. Bagi Bung Karno, membaca bisa membuatnya seperti bertemu dengan orang-orang besar dan mendengarkan pemikiran-pemikiran para tokoh di buku yang dibacanya. Kesuksesannya membaca itulah yang mengantarkan Ir. Soekarno sebagai Proklamator.
Mohammad Hatta, yang juga sebagai Proklamator, hobinya membaca dan mengoleksi buku sejak usia 17 tahun, dan mas kawin untuk isterinya berupa buku tulisannya.
Abdurahman Wahid atau Gus Dur, Presiden RI Keempat, memiliki kegemaran membaca sejak kecil. Gus Dur terbiasa membaca di mana saja, apa saja, dan di mana saja, tanpa memilih tempat. Tak ada buku, potongan koran pun ia baca.
Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, juga memiliki kebiasaan membaca buku, dan penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat anti kolonial.
B.J. Habibie, Presiden RI Ketiga, seorang jenius dan sukses dalam bidang ilmu pengetahuan dan penerbangan. Sejak kecil menjadi kutu buku, berbagai buku dibacanya, hingga akhirnya beliau menjadi sosok manusia yang cerdas.
Dibalik kesuksesan para tokoh dunia tersebut, telah membuktikan diawali dengan membaca buku sejak usia muda sampai menjadi seorang pemimpin dan seorang usahawan.
Berdasarkan riset NOP World Culture Indekx Score (2018), Indonesia peringkat 17 dari 30 negara, dengan waktu membaca 6 jam/pekan. Hasil riset The Digital Reader, Amazon (2020), Indonesia meraih peringkat 16 dari 22 negara, dengan waktu membaca 6 jam/pekan.
Upaya pemerintah dalam membangun budaya literasi masyarakat Indonesia membuahkan hasil pada 2023. Hal itu terlihat dari skor Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Indonesia yang sebesar 69,42 point dari skala 0-100 pada 2023.
Dalam aktivitas membaca buku, sangat tergantung pada minat, kegemaran, dan budaya baca masyarakat. Minat baca adalah suatu dorongan yang datang dari dalam hati seseorang untuk membaca (Sutarno, 2006). Seseorang yang sering melakukan aktivitas membaca disebut sebagai seseorang yang memiliki kegemaran membaca (reading habits). Budaya baca adalah suatu kegiatan yang teratur dan rutin sebagai ciri masyarakat yang membutuhkan informasi (Sutarno, 2006).
Berbagai upaya perlu dilaksanakan untuk meningkatkan kegemaran membaca buku dikalangan masyarakat, seperti melalui jalur : keluarga, berbagai sekolah (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK/SLB), pendidikan tinggi, para pegiat literasi, dunia bisnis, media, dan instansi pemerintah.
Bila semua komponen bersinergi mendorong peningkatan kegemaran membaca buku, pada akhirnya akan melahirkan manusia yang unggul (Presiden Joko Widodo), yaitu manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan meningkatkan income per kapita, serta menambah devisa negara untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. Aamiin.
Penulis adalah Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, dan Dosen Luar Biasa di Universitas Al Ghifari Bandung.
.