• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Crime

Kementerian Agama: Dari Panji Moralitas ke Lahan Korupsi

Ali Syarief by Ali Syarief
September 2, 2025
in Crime, Feature
0
Kemenag Ungkap Alasan Tak Undang Muhammadiyah di Sidang Isbat
Share on FacebookShare on Twitter

Fusilatnews – Kementerian Agama sejak awal berdiri dimaksudkan menjadi benteng moral bangsa. Ia memegang mandat strategis: membina kehidupan beragama, menjaga kerukunan umat, hingga mengelola salah satu ibadah paling sakral dalam Islam, yakni haji. Namun, alih-alih tampil sebagai teladan akhlak, kementerian ini justru berulang kali menjadi ladang korupsi. Paradoks inilah yang menampar wajah publik: lembaga yang seharusnya memuliakan agama justru berkali-kali memperdagangkannya.

Jejak Hitam yang Panjang

Kasus dugaan korupsi kuota haji tambahan 2024 hanyalah bab terbaru dalam sejarah kelam Kemenag. Nama mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kini terseret dalam penyidikan KPK terkait alih kuota haji tambahan 20 ribu yang sebagian besar dialihkan ke jalur haji khusus. Dugaan jual beli kuota itu membuat negara berpotensi rugi hingga Rp 1 triliun, sementara ribuan calon jemaah reguler makin panjang antreannya.

Namun, kisah ini bukan kali pertama Kemenag dipermalukan. Sejarah menunjukkan pola berulang: dari dana haji, pengadaan kitab suci, hingga jual beli jabatan.

  1. Said Aqil Munawar (2004)
    Pada masa Presiden Megawati, Menag Said Aqil Munawar dijadikan tersangka dalam kasus penyimpangan dana haji Rp 700 miliar. Meski kemudian bebas, kasus ini menorehkan noda bahwa urusan haji—ibadah suci umat—sudah lama menjadi bancakan elite.
  2. Suryadharma Ali (2014)
    Sepuluh tahun kemudian, sejarah berulang. Menag era SBY, Suryadharma Ali, divonis 10 tahun penjara karena terbukti melakukan korupsi dana haji. Ia menyalahgunakan fasilitas haji, memanipulasi kuota, bahkan mengakomodasi kepentingan keluarganya.
  3. Kasus Pengadaan Al-Qur’an (2013)
    Lebih ironis lagi, proyek pengadaan mushaf Al-Qur’an pun tidak luput dari praktik korupsi. Politisi Golkar Zulkarnaen Djabar bersama anaknya, Dendy Prasetya, terbukti menerima suap terkait proyek pengadaan Al-Qur’an dan laboratorium komputer madrasah di Kemenag. Zulkarnaen divonis 15 tahun, Dendy 8 tahun. Kitab suci yang mestinya dimuliakan justru diperdagangkan dengan cara kotor.
  4. Lukman Hakim Saifuddin (2019)
    Meski tidak dijerat langsung, nama Menag Lukman Hakim Saifuddin ikut terseret dalam kasus suap jual beli jabatan yang menjerat Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Persidangan mengungkap adanya praktik transaksional di lingkungan Kemenag yang mencoreng kredibilitas institusi.
  5. Yaqut Cholil Qoumas (2025)
    Kini, Yaqut—yang pernah tampil sebagai tokoh muda progresif—malah harus menghadapi penyidikan KPK terkait dugaan jual beli kuota haji tambahan 2024. Penyidik sudah menyita USD 1,6 juta (sekitar Rp 26 miliar), empat unit mobil, dan lima bidang tanah. Publik pun bertanya: apakah kasus ini akan dituntaskan, atau justru dibiarkan redup seperti banyak kasus besar lain?

Tambahan Kuota ala Jokowi yang Jadi Petaka

Ironinya, tambahan kuota haji 20 ribu pada 2024 sejatinya diumumkan Presiden Joko Widodo dengan penuh kebanggaan. Ia mengklaim keberhasilan diplomasi dengan Arab Saudi yang membawa “kabar gembira” bagi umat Islam Indonesia. Namun realitas yang terjadi justru sebaliknya: separuh dari kuota tambahan itu dialihkan secara melawan aturan ke jalur haji khusus.

Artinya, kuota yang seharusnya meringankan antrean panjang jemaah haji reguler malah diperdagangkan untuk keuntungan segelintir orang. “Prestasi diplomasi” Jokowi berubah menjadi “prestasi ironi”: hadiah kuota dari luar negeri justru menjadi pintu masuk korupsi di dalam negeri.

Di titik ini, kritik tak bisa hanya berhenti pada Kemenag. Jokowi pun tak bisa lepas tangan. Ia yang mengumumkan tambahan kuota itu, ia pula yang mestinya memastikan distribusinya sesuai aturan. Ketika kuota tersebut justru menjadi bancakan, publik berhak menilai bahwa Jokowi gagal mengawal amanah yang sangat vital ini.

Agama yang Diperdagangkan

Jika ditarik benang merah, jelas bahwa kasus-kasus korupsi di Kemenag bukanlah insiden terpisah, melainkan bagian dari kultur yang mengakar. Haji dijadikan komoditas, kitab suci dijadikan proyek, jabatan dijadikan barang dagangan. Semua berlangsung di kementerian yang semestinya menjaga martabat agama.

Inilah paradoks moralitas yang paling telanjang: ketika panji akhlak hanya dipakai sebagai selubung, sementara di baliknya praktik kotor berjalan tanpa malu. Bagi umat, haji adalah perjalanan spiritual seumur hidup. Bagi pejabat Kemenag, kuota haji bisa berubah menjadi alat transaksi.

Mengakhiri Siklus

Setiap kali kasus baru muncul, publik marah, kecewa, lalu perlahan lupa. Inilah yang membuat siklus hitam ini terus berulang dari Said Aqil Munawar hingga Yaqut Cholil Qoumas, dari Megawati hingga Jokowi.

Jika bangsa ini ingin menghentikan paradoks tersebut, maka dua hal harus dilakukan: pertama, membongkar secara tuntas semua praktik korupsi di Kemenag tanpa pandang bulu; kedua, mereformasi sistem pengelolaan haji agar lebih transparan dan jauh dari campur tangan politik.

Karena bila korupsi sudah menyentuh urusan ibadah, maka sesungguhnya bangsa ini bukan hanya kehilangan uang, tetapi juga kehilangan nurani.

 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Makar atau Manipulasi? Saat Hukum Harus Menyentuh Jokowi

Next Post

Rektor Unisba Kecam Aparat, Minta Kampus Tak Jadi Sasaran Represif

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post
Rektor Unisba Kecam Aparat, Minta Kampus Tak Jadi Sasaran Represif

Rektor Unisba Kecam Aparat, Minta Kampus Tak Jadi Sasaran Represif

Luka di Negeri Andes: Tragedi Penembakan Diplomat Indonesia di Peru, Diselimuti Kepedihan Global

Luka di Negeri Andes: Tragedi Penembakan Diplomat Indonesia di Peru, Diselimuti Kepedihan Global

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist