Bogor, Fusilatnews- 16-17 Oktober 2024 – Musyawarah Besar (Mubes) Gerakan Muslim Jakarta (GMJ) berlangsung sukses pada 16-17 Oktober 2024 di Vila Macening, Citayem, Tajur Halang, Bogor. Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta yang dipimpin oleh Ustaz H. Namrudin, dengan tema “Merawat Persatuan, Menjalin Ukhuwah Islamiyah.” Mubes GMJ ini bertujuan untuk memperkuat semangat kebersamaan di antara umat Muslim di Jakarta dan sekitarnya.
Dalam sambutannya, Ustaz H. Namrudin mengucapkan rasa syukur atas kehadiran penceramah kondang, Dr. Hj. Nurdiati Akma. Dr. Nurdiati, yang dikenal sebagai mantan anggota DPR dan orator tangguh dalam berbagai aksi demonstrasi, menyampaikan orasi penuh semangat tentang pentingnya jihad melawan kezaliman. Ia menyatakan siap berjuang hingga titik darah penghabisan melawan rezim Presiden Jokowi yang, menurutnya, telah menindas pribumi dan menjadikan Indonesia seperti dijajah oleh Tiongkok.
Mubes GMJ juga semakin bersemangat dengan pengakuan cendekiawan Barat, Michael Hert, yang mengakui Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin Muslim dan dunia. Hal ini dijadikan motivasi oleh GMJ untuk menjadi gerakan cendekia yang tertib dan militan dalam memperjuangkan Islam di tengah tantangan zaman.
Para pengarah dalam acara ini antara lain adalah Prof. H. Abbas Thaha, Dr. Alfian Tanjung, dan Fikri Bareno, dengan moderator Drs. H. Sulaiman dari GMJ Jakarta Timur. Salah satu sorotan dalam acara tersebut adalah kisah perjuangan Ustaz H. Namrudin pada tahun 2017 saat menolak tawaran sogokan miliaran rupiah untuk berbalik melawan Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta. Ustaz Namrudin dikenal karena dedikasinya dalam membina jamaah pengajian di Musala Al-Ikhsan, Condet, Jakarta Timur.
Dalam ceramahnya, Ustaz Namrudin menyoroti pentingnya kesabaran dalam perjuangan, sebagaimana kesabaran Nabi Ibrahim yang berdoa untuk mendapatkan anak yang shaleh. Ia juga mengingatkan jamaah akan pentingnya mendidik anak-anak menjadi generasi soleh, bukan hanya cerdas dan kaya. Ustaz Namrudin menekankan bahwa doa yang tulus dapat membawa keberkahan, seperti pengalamannya berhaji atas bantuan dari Prof. Dr. Eggi Sudjana, meskipun ia sendiri seorang aktivis yang hidup sederhana.
Selain membahas masalah spiritual, Mubes GMJ juga diisi dengan diskusi tentang sejarah perjuangan Islam di Indonesia, khususnya terkait gerakan PKI. Ustaz Namrudin dan para peserta mengingatkan agar waspada terhadap ancaman laten komunisme, terutama dalam konteks politik 2024 yang menurut mereka berpotensi memecah belah bangsa. Dr. Alfian Tanjung dan Jenderal Purn. Gatot Nurmantyo juga turut mengingatkan agar sejarah kelam G30S/PKI tidak dilupakan.
Mubes GMJ berakhir dengan seruan agar umat Muslim di Indonesia tetap menjaga persatuan dan tidak terjebak dalam upaya adu domba yang dilakukan oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa, terutama menjelang pemilu dan pergantian pemerintahan.