Menurut Kamhar Pertemuan Jokowi dan SBY akan memberi dampak positif dan membuat dinamika politik menjadi lebih teduh di tahun politik jelang Pemilu 2024
Jakarta – Fusilatnews – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani dalam keterangan tertulis, Selasa menjelaskan pertemuan antara Presiden ke-6. Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Senin (2/10) petang membahas soal politik kebangsaan.
Menurut Kamhar Pertemuan Jokowi dan SBY akan memberi dampak positif dan membuat dinamika politik menjadi lebih teduh di tahun politik jelang Pemilu 2024
Kamhar menegaskan tak mengetahui isi pembicaraan kedua elite politik itu lantaran pertemuan digelar tertutup. Meski begitu, ia mengatakan pertemuan itu tak ada kaitannya dengan isu perombakan kabinet atau reshuffle yang berhembus kencang belakangan ini.
“Namun tak ada hubungannya antara silaturahmi kebangsaan ini dengan isu reshuffle yang tengah berkembang,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief mengatakan pertemuan antara SBY dan Jokowi adalah pertemuan antara presiden yang pernah memerintah dan sedang memerintah.
“Bukan SBY sebagai Majelis Tinggi Partai. Level pembicaraan beyond soal partai dan pemilu,” kata Andi Arief.
Sebelumnya SBY bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor kemarin sore. Pertemuan keduanya berlangsung hampir sekitar satu jam.
Sejak 2014 lalu, Partai Demokrat berada di luar pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sikap yang sama juga diambil Demokrat setelah Pilpres 2019. Akan tetapi, SBY mengatakan hubungannya tetap baik dengan Presiden Jokowi. Pertemuan jugapernah dihelat antara mereka beberapa kali.