Cianjur – Fusilatnews — Banjir melanda wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merendam puluhan rumah dan menyebabkan kerusakan berat di sejumlah desa. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, banjir terjadi setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur tujuh desa di dua kecamatan pada Sabtu malam (26/4/2025).
“Banjir disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Pranata Humas Ahli BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, saat dikonfirmasi pada Ahad (27/4/2025).
Berdasarkan data sementara BPBD, banjir terjadi di enam desa di Kecamatan Karangtengah, yaitu Desa Bojong, Desa Hegarmanah, Desa Sukataris, Desa Sabandar, Desa Maleber, dan Desa Sukasarana, serta di Desa Bojongherang yang berada di Kecamatan Cianjur.
Rincian dampak banjir adalah sebagai berikut:
- Desa Hegarmanah: 10 unit rumah terendam, 45 jiwa terdampak.
- Desa Sukataris: 15 unit rumah terendam, 3 unit rumah mengalami rusak berat, 50 jiwa terdampak.
- Desa Sabandar: 7 unit rumah terendam, 26 jiwa terdampak.
- Desa Maleber: 6 unit rumah terendam, 27 jiwa terdampak.
- Desa Sukasarana: 6 unit rumah terendam, 25 jiwa terdampak.
- Desa Bojongherang: 2 unit rumah rusak berat.
BPBD Kabupaten Cianjur telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat di lokasi terdampak, termasuk evakuasi warga, penyediaan bantuan logistik, serta pendataan kerusakan. “Kami masih melakukan pendataan dan penanganan di beberapa titik kejadian akibat banjir,” tambah Hadi.
Sementara itu, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, sebagian wilayah di Jawa Barat saat ini tengah memasuki musim pancaroba, yakni masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Namun, sebagian wilayah lainnya masih mengalami musim hujan, sehingga potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang masih perlu diwaspadai.
BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor, mengingat curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.