REPUBLIK SEDANG DICENGKERAM HUKUM BESI OLIGARKI
Oleh : Sadarudin el Bakrie
Hukum besi oligarki adalah situasi dimana penguasa bersama sekelompok pelaku bisnis bekerja sama untuk menetapkan berbagai kebijakan ekonomi, politik dan budaya dengan mengabaikan kepentingan rakyat dan aspirasi rakyat yang sebenarnya.
Kelompok oligarki inilah yang menyusun dan merumuskan draft RUU dan kebijakan negara lainnya yamg ditetapkan oleh presiden. Kelompok oligarki ini selalu berupaya memperpanjamg dan melestarikan penguasa bonekanya untuk memonopoli kekuasaan ekonomi dan politik dengan berlindung dibalik semangat konsensus nasional tentang nilai nilai ideologi pancasila yang sudah dikerdilkan terlebih dulu oleh sebuah lembaga khusus yang dibuat untuk mengkerdilkan nilai nilai Pancasila dan membenturkan dengan ajaran Islam.
Dengan dalih konsensus nasional yang didukung oleh dasar hukum yang memihak kelompok oligarki, penguasa bersama kelompok oligarki ini menghamcurkan kekuatan oposisi yang mempertanyakan legitimasinya, termasuk juga mempertanyakan kebijakan yang merugikan rakyat, dengan barbagai macam tuduhan, ejekan bahkan fitnah yang dilakukan oleh bigoternya baik didalam parlemen maupun di luar parlemen yaitu gerombolan buzzer dan politikus maling pendukung fanatik penguasa.
Terperosoknya negara dalam jurang kubangam oligarki ini disebabkan oleh pola perilaku kelompok kelompok politikus dan kaum intelektual pendukung fanatik penguasa yang mendukung segalah bentuk kebijakan penguasa dengan 1001 argumentasi tak masuk akal dan tidak ilmiah. Tujuannya untuk mendapatkan legitimasi atas kebijakan tak memihak rakyat kecil,
Kini penguasa tak lagi bebas menggunakan organ resmi negara untuk memberangus kelompok kelompok kritis, karena dibatasi oleh UUD 1945 dan aturan perundangan lainnya sebagai gantinya, seluruh sumber daya politik yang mendukung penguasa dikerahkan. Masih kurang? Penguasa secara klandestin membentuk gerombolan buzzer yang siap melakukan pekerjaan kotor penguasa, seperti mengancam, menebar kebencian, memfitnah bahkan melakukan intimidasi dan kekerasan seperti yang dilakukan terhadap HRS beserta para ulama lainnya. Ratusan buzer bayaran dikerahkan untuk menteror dan menciptakan opini buruk tokoh tokoh oposisi termasuk para ulama yang berseberangan dengan penguasa. Para buzer bayaran ini melaksanakan pekerjaan kotor yang menjijikkan atas pesanan penguasa seperti mencaci maki, memfitnah, intimidasi, ancaman sampai tindakan kekerasan terhadap tokoh tokoh oposisi yang selalu mempertanyakan legitimasi penguasa..
Sampai saat ini belengguh kekuasaan kelompok oligarki masih mencengkeram kuat republik ini melalui berbagai modus perselingkuhan segelintir pengusaha culas dengan elite politik penentu kebijakan negara dan penegak hukum dalam menguras sumberdaya alam dan sumberdaya ekonomi negara lainnya.