Jakarta, Fusilatnews.–– Dalam survei terbaru yang dirilis oleh Indikator Politik Indonesia, Ridwan Kamil disebut sebagai penantang terberat Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta 2024. Survei ini mengungkapkan bahwa Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, memiliki peluang besar untuk menggeser dominasi Anies Baswedan di ibu kota.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Emil, memiliki kemampuan untuk menarik basis pendukung lain, termasuk pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). “Jika Pilkada Jakarta hanya mempertemukan Anies melawan Ridwan Kamil, basis pendukung Ahok kemungkinan besar akan mengalir ke Emil,” kata Burhanuddin dalam pemaparan hasil survei yang disiarkan secara daring, Kamis (25/7/2024).
Survei ini dilakukan pada 18-26 Juni 2024 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Sampel survei melibatkan 800 responden di Jakarta yang diambil melalui teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini mencapai ±3,5% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei menunjukkan bahwa dalam simulasi dua nama, Ridwan Kamil meraih elektabilitas sebesar 38,8% sementara Anies Baswedan memperoleh 50,1%. Namun, jika ada tiga nama dalam simulasi, elektabilitas Ridwan Kamil turun menjadi 18,9%, Ahok 32,1%, dan Anies tetap teratas dengan 43,8%.
Burhanuddin juga menyatakan bahwa perpindahan suara dari pendukung Ahok ke Ridwan Kamil dapat meningkatkan elektabilitas Emil secara signifikan. “Kalau Ahok tidak masuk dalam simulasi dan kita asumsikan Pilkada Jakarta itu Anies versus Ridwan Kamil, maka pemilih Ahok cenderung lari ke Ridwan Kamil,” tutur Burhanuddin.
Sebaliknya, jika Anies berhadapan langsung dengan Ahok, massa pendukung Ridwan Kamil tidak serta-merta mendukung salah satu dari keduanya. Dalam simulasi tersebut, elektabilitas Ahok hanya meningkat 10% dibandingkan dengan simulasi tiga nama.
Burhanuddin menambahkan bahwa Ahok sulit meningkatkan elektabilitasnya karena sejarah kasus penistaan agama yang pernah dialaminya. “Jawabannya karena Ahok punya riwayat terkait kejadian 2016-2017 dan itu yang membuat suara Ahok flat dan tidak mampu menarik basis pemilih muslim atau konservatif di Jakarta,” imbuhnya.
Berikut hasil survei berdasarkan berbagai simulasi yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia:
- Simulasi terbuka (Top of Mind):
- Anies Baswedan: 39,7%
- Ahok: 23,8%
- Ridwan Kamil: 16,1%
Simulasi semiterbuka (40 nama):
- Anies Baswedan: 41,7%
- Ahok: 27%
Ridwan Kamil: 15,4%
Simulasi 16 nama:
- Anies Baswedan: 41,9%
- Ahok: 27,9%
Ridwan Kamil: 17,3%
Simulasi 11 nama:
- Anies Baswedan: 42,1%
- Ahok: 28,6%
Ridwan Kamil: 17%
Simulasi 9 nama:
- Anies Baswedan: 42,7%
- Ahok: 29,2%
Ridwan Kamil: 18,3%
Simulasi 4 nama:
- Anies Baswedan: 43,5%
- Ahok: 30,5%
Ridwan Kamil: 13,5%
Simulasi 3 nama:
- Anies Baswedan: 43,8%
- Ahok: 32,1%
Ridwan Kamil: 18,9%
Simulasi 2 nama (Anies vs Ahok):
- Anies Baswedan: 52%
Ahok: 42%
Simulasi 2 nama (Anies vs Ridwan Kamil):
- Anies Baswedan: 50,1%
- Ridwan Kamil: 38,8%
Dengan hasil survei ini, persaingan dalam Pilkada Jakarta 2024 diperkirakan akan semakin ketat, terutama antara Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Para calon diharapkan dapat terus berinovasi dan memberikan solusi terbaik bagi warga Jakarta untuk memenangkan hati pemilih.