Mungkin masyarakat korban letusan Gn. Semeru, di Kab. Lumajang, merasa terbantu oleh FPI, yang segera turun langsung membantu para korban tersebut, sehingga mengapresiasinya dengan mengibarkanlah bendera Habib Rizieq Shihab pada sebatang Pohon kering ditengah-tengah kegersangan hamparan abu vulkanik Gn. Semeru
Kegiatan menaikan Bendera tersebut, menjadi viral diberbagai medsos, dan telah menjadi rangkaian dari perisistiwa-peristiwa sebelumnya dalam berbagai bentuk yang berbeda.
Hal ini, bisa saja sebagai ungkapan spontanitas masyarakat atas kiprah anal-anak FPI yg sudah menjadi fenomena, bahwa setiap kali ada musibah, mereka selalu berada pada pos terdepan turun membantu meringankan beban korban.
Pengibaran Bendera HRS itu, bisa juga difahami sebagai ungkapan kekesalan atau protes terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dirasakan sangat tidak adil oleh sebagian masyarakat, terutama atas perlakuan kepada HRS dan ulama-ulama lainnya.
Bagaimanapun bisa kita catat dan dapat fahami bahwa HRS, kini telah menjadi “icon ketidak adilan rezim dan perjuangan melawan Rezim Pemerintah”