• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Economy

TUGAS BULOG ITU, SERAP GABAH DAN BERAS !

by
January 21, 2025
in Economy, Feature
0
Pemerintah Berencana Impor Beras Sebanyak 500 ribu Ton
Share on FacebookShare on Twitter

OLEH : ENTANG SASTRAATMADJA

Sesuai Penugasan Kepala Badan Pangan Nasional kepada Direktur Utama Perum Bulog No. 21/TS 03.03/K/1/2025, disana tertulis, Perum Bulog diberi tugas untuk menyerap gabah dan beras secara bersamaan. Mengingat tugas yang demikian, menjadi tidak relevan jika ada yang mempersoalkan Perum Bulog beli gabah atau beras dalam panen raya padi ini ?

Banyak pihak berkepentingan dengan adanya panen raya padi di negeri ini. Pemerintah merupakan pihak yang berharap agar panen raya kali ini dapat membuka lembaran baru dalam percepatan pencapaian swasembada pangan 2027 mendatang. Itu sebabnya, pelaksanaan panen yang puncaknya di tengarai terjado Maret – April 2025, menjadi salah satu ukuran mendukung terwujudnya swasembada pangan.

Bagi petani padi, panen raya merupakan kesempatan untuk berubah nasib dan kehidupan. Pada saat panen inilah petani akan menikmati hasil dari perjuangan sekitar 100 hari, mengelola usahataninya. Itu sebabnya, petani akan kecewa berat, bila saat musim panen datang, harga gabah kering panen mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Sedangkan bagi para pelaku bisnis gabah di lapangan (bandar/tengkulak/pedagang/pengusaha), panen raya merupakan waktu untuk mengais rejeki secara maksimal. Namun begitu, sekalipun pelaku bisnis memiliki hak untuk memperoleh keuntungan setinggi-tingginya, tapi jangan dilupakan perlunya penerapan rasa keadilan dalam melakoni kehidupan di negeri ini.

Penugasan Pemerintah kepada Perum Bulog untuk menyerap gabah dan beras petani, tentu bukan hanya sekedar menyerap gabah dan beras semata, tapi ada beberapa persyaratan yang perlu dipenuhi. Dalam Lampiran Perkabadan No. 2/2025 secara detail dijelaskan berbagai persyaratan tersebut, khisusnya untuk gabah kerinf panen, baik di tingkat petani atau pun di penggilingan padi.

Persyaratan itu adakah :

GKP di tingkat petani
1. GKP di luar kualitas 1 di tingkat petani dengan kadar air maksimal 25%, kadar hampa 11-15%, dikenakan rafaksi (pemotongan/ pengurangan harga) Rp300 sehingga HPP berlaku adalah Rp6.200 per kg
2. GKP di luar kualitas 2 dengan kadar air maksimal 26-30% dan kadar hampa maksimal 10%, dikenakan rafaksi Rp425, sehingga HPP-nya jadi Rp6.075 per kg.
3. GKP di luar kualitas 3 dengan kadar air 26-30% dan kadar hampa 11-15%, kena rafaksi Rp750, sehingga HPP berlaku Rp5.750 per kg

B. GKP di tingkat penggilingan
1. GKP di luar kualitas 1 dengan kadar air maksimal 25%, kadar hampa 10-15%, dikenakan rafaksi Rp300, sehingga HPP-nya jadi Rp6.400 per kg
2. GKP di luar kualitas 2 dengan kadar air 26-30% dan kadar hampa maksimal 10%, kena rafaksi Rp425, sehingga HPP-nya jadi Rp6.275 per kg
3. GKP di luar kualitas 3 dengan kadar air 26-30% dan kadar hampa 11-15%, dikenakan rafaksi Rp750, sehingga HPP berlaku adalah Rp5.950 per kg.

Persyaratan seperti ini, sepertinya kurang dipahami oleh para petani di lapangan, karena sosialisasi yang minim. Perum Bulog sendiri, terekam belum mampu mensosialisasikannya dengan terstruktur, sistemik dan masif. Akibatnta wajar jika petani, bahkan masyarakat hanya tahu satu harga saja terkait dengan HPP Gabah yakni Rp. 6500,- per kilogramnya.

Lebih jauhnya lagi, kalau di lapangan terjadi harga gabah dibawah angka Rp. 6500,- per kg, maka langsung disimpulkan harga gabah berada di bawah HPP. Padahal, bila dicermati lebih seksama, mengapa harga gabah Rp. 5950,- karena kadar air 26-30% dan kadar hampa 11-15%. Kualutas gabah seperti ini, dikenakan rafaksi Rp750, sehingga HPP berlaku adalah Rp5.950 per kg. HPP Gabah Rp. 6500,- itu jika kadar airnya maksimal 25 % dan kadar hampa maksimal 10 %.
Salah tafsir terhadap HPP Gabah semacam ini, sangat tidak baik jika dibiarkan berlarut-larut, tanpa segera dicarikan jalan keluarnya. Perum Bulog sendiri, mestinya mampu pro aktif untuk secepatnyq membangun sinergi dan kolaborasi dengan kelembagaan Pemerintah terkait untuk secepatnya menjawab salah tafsir atas HPP Gabah di lapangan.

Untuk lebih mensosialisasikan kenaikan HPP Gabah dan Beras, sedini mungkin, Perum Bulog perlu membangun kemitraan integratif dengan para Penyuluh Pertanian lapang untuk sama-sama turun ke petani gunq mensosialisasikan HPP Gabah dan Beras baru ini. Inilah langkah awal dari proses sosialisasi dengan mengedepankan pendekatan deteksi dini (early warning).

Di sisi lain, muncul pula persoalan lain yang tak kalah menarik untuk dibincangkan lebih jauh. Mana yang sebaiknya diprioritaskan oleh Perum Bulog saat panen berlangsung : menyerap gabah dari petani atau menyerap beras dari para pelaku bisnis beras (bandar/tengkulaj/pedagang/pengusaha) di lapangan atau kedua-duanya dilakukan secara berbarengan ?

Adanya aspirasi dari tokoh KTNA yang meminta Pemerintah memprioritaskan penyerapan gabah petani ketimbang penyerapan beras dari pelaku bisnis, tentu perlu dijawab dengan penuh kearifan. KTNA pasti memiliki alasan mengusulkan hal seperti ini. Itu sebabnya, aspirasi ini pantas diberi jawaban cerdas, dan bukan hanya sekedar asal bunyi.

Di lain pihak, regulasi Pemerintah terkait penyerapan hasil panen raya kali ini, Perum Bulog ditugaskan untuk menyerap gabah dan menyerap beras. Pemerintah pasti memiliki argumen, mengapa harus melahirkan kebijakan demikian ? Di lain pihak, KTNA juga memiliki alasan kuat mengapa Perum Bulog perlu lebih memprioriraskan penyerapan gabah petani ketimbang penyerapan beras pedagang.

Terlepas dari apa yang akan dilakukan Perum Bulog saat panen raya padi di bulan Maret/April nanti, tugas Perum Bulog sesuai penugasan Pemerintah adalah menyerap gabah dan menyerao beras dari hasil produksi dalam negeri, baik dari petani atau pun pelaku bisnis di lapangan. Kita percaya Perum Bulog sudah siap dengan langkah cerdasnya. (PENULIS, KETUA DEWAN PAKAR DPD HKTI JAWA BARAT).

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Presiden Prabowo Harus Tegas kepada Kapolri sebagai Pembantunya di Kabinet Merah Putih

Next Post

POLICY BASED NARRATIVES

Related Posts

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!
Aya Aya Wae

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Cross Cultural

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025
Feature

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Next Post
Prabowo Presiden: Ambruk Wibawa Hanya untuk Perintahkan Cabut Pagar

POLICY BASED NARRATIVES

Kerusuhan Capitol menuding Trump Sebagai upaya kudeta’ 6 Januari

Donald Trump Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Bereaksi Terhadap Aktifitas OTT KPK, Luhut Minta KPK ke Surga
Feature

Ilmu Seribu Bayangan Luhut Pandjaitan

by Karyudi Sutajah Putra
July 5, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan sepertinya punya ilmu seribu...

Read more
Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

July 3, 2025
Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

June 26, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

July 8, 2025
Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

July 8, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...