• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Feature

 Abu Bakar Al-Habsy: “Kekuasaan itu Indah” dalam Kontradiksi dengan Prinsip Islam**

Ali Syarief by Ali Syarief
October 17, 2024
in Feature, Politik
0
 Abu Bakar Al-Habsy: “Kekuasaan itu Indah” dalam Kontradiksi dengan Prinsip Islam**
Share on FacebookShare on Twitter

Pernyataan yang diutarakan oleh Abu Bakar Al-Habsy, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS), bahwa “kekuasaan itu indah” telah menuai kontroversi. Sebagai partai yang membawa panji Islam, ungkapan ini dianggap bertentangan dengan ajaran dasar Islam tentang tanggung jawab kepemimpinan. Dalam pandangan Islam, kekuasaan bukanlah sesuatu yang indah semata, melainkan sebuah amanah yang menuntut tanggung jawab besar di hadapan Allah dan manusia. Ucapan ini, selain tidak pantas dan tidak lazim diucapkan oleh pejabat publik, terutama dari partai berbasis agama, juga mengandung nuansa inkonsistensi dengan nilai-nilai moral Islam.

Kekuasaan dalam Islam: Amanah yang Berat

Islam mengajarkan bahwa setiap manusia adalah pemimpin, baik dalam kapasitasnya yang kecil, seperti memimpin diri sendiri, keluarga, atau dalam kapasitas yang lebih besar, seperti menjadi pemimpin umat atau negara. Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa kepemimpinan adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan, bukan sekadar kesempatan menikmati “keindahan” kekuasaan. Di dalam Islam, kekuasaan adalah alat untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, yakni menegakkan keadilan dan kebenaran serta memelihara umat dari segala bentuk kezaliman dan penindasan. Pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya, bukan seorang yang memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

Dengan demikian, pernyataan “kekuasaan itu indah” menjadi kontradiktif dengan prinsip bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang pemimpin dalam Islam seharusnya tidak memandang kekuasaan sebagai sesuatu yang menawan atau menyenangkan semata, tetapi lebih sebagai tugas mulia yang penuh tantangan dan ujian.

Ketidaksesuaian dengan Nilai-Nilai PKS

Sebagai partai yang mengusung ajaran Islam, PKS diharapkan menjadi teladan dalam menjaga moralitas dan integritas kepemimpinan. Pernyataan Sekjen PKS ini tidak hanya tidak lazim, tetapi juga tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diemban oleh partai yang berbasis agama. Bagaimana mungkin partai yang mengklaim memperjuangkan nilai-nilai Islam membiarkan pernyataan seperti ini terlontar dari tokoh pentingnya?

Ungkapan “kekuasaan itu indah” seolah-olah mencerminkan pandangan bahwa kekuasaan adalah hadiah, sesuatu yang bisa dinikmati tanpa beban tanggung jawab yang menyertainya. Padahal, dalam ajaran Islam, kepemimpinan harus dijalankan dengan ketundukan kepada Allah, kerendahan hati, serta dengan rasa takut akan hari perhitungan di akhirat. Jika kekuasaan dipandang hanya sebagai sesuatu yang indah, maka esensi dari amanah kepemimpinan itu sendiri bisa tereduksi menjadi sekadar pencapaian duniawi yang dangkal.

Ungkapan yang Tidak Edukatif dan Tidak Bermoral

Selain bertentangan dengan ajaran Islam, pernyataan ini juga tidak memiliki nilai edukatif bagi publik. Dalam konteks pendidikan politik, para pemimpin partai politik seharusnya menyampaikan pesan yang memotivasi dan mendidik rakyat tentang tanggung jawab dan pengorbanan dalam kepemimpinan. Dengan melontarkan pernyataan yang menekankan “keindahan” kekuasaan, narasi yang terbentuk di tengah masyarakat bisa saja menjadi keliru—bahwa kekuasaan itu menyenangkan dan penuh dengan kenikmatan. Padahal, seharusnya rakyat diajarkan bahwa kekuasaan adalah alat untuk menegakkan kebenaran, bukan sesuatu yang diperebutkan demi keuntungan pribadi atau kelompok.

Selain tidak edukatif, ungkapan ini juga tidak bermoral. Seorang pemimpin yang berakhlak mulia akan lebih memilih untuk merendah di hadapan rakyatnya, serta menekankan pada aspek pengorbanan dan kesungguhan dalam melayani. “Kekuasaan itu indah” menyiratkan seakan-akan ada kenikmatan dalam memegang tampuk kekuasaan, padahal seorang pemimpin yang baik harus menyadari bahwa kekuasaan adalah ujian berat yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab.

Menghinakan Nilai-Nilai Islami

Pada akhirnya, pernyataan ini tidak hanya menciderai moral politik tetapi juga menghinakan nilai-nilai Islami yang diusung oleh PKS. Islam mengajarkan pentingnya menjaga amanah dan menjalankan kekuasaan dengan penuh ketakwaan. Kekuasaan bukanlah sekadar tempat untuk menikmati kedudukan, melainkan medan untuk membuktikan ketulusan dan komitmen seseorang dalam melayani umat. Dengan melontarkan pernyataan seperti ini, nilai-nilai keislaman seperti keadilan, tanggung jawab, dan amanah, yang seharusnya dijunjung tinggi, justru seolah-olah diabaikan.

Kesimpulan

Pernyataan “kekuasaan itu indah” yang diucapkan oleh Abu Bakar Al-Habsy bertentangan dengan ajaran Islam mengenai tanggung jawab kepemimpinan. Dalam Islam, kekuasaan adalah amanah yang menuntut pemimpin untuk selalu ingat bahwa setiap tindakan akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Selain tidak pantas diucapkan oleh pejabat dari partai yang berlandaskan nilai-nilai Islam, ungkapan ini juga tidak memiliki nilai edukatif dan merendahkan moral politik yang seharusnya menjunjung tinggi amanah dan tanggung jawab. Seorang pemimpin, terutama yang berada dalam naungan partai Islam, harus senantiasa mengingat bahwa kekuasaan adalah ujian, bukan sekadar kenikmatan dunia yang bersifat sementara.

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Surya Paloh Temui Prabowo di Kemenhan, Disusul Zulhas, Bahlil, Cak Imin, dan AHY

Next Post

Hilangnya Sisi Kemanusiaan Penyidik Bareskrim dalam Kasus Pegawai BSI Bengkulu

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!
Aya Aya Wae

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya
Cross Cultural

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025
Feature

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Next Post
Hilangnya Sisi Kemanusiaan Penyidik Bareskrim dalam Kasus Pegawai BSI Bengkulu

Hilangnya Sisi Kemanusiaan Penyidik Bareskrim dalam Kasus Pegawai BSI Bengkulu

Debat Cagub-Cawagub Banten: Dimyati Partiarkhi, Ade Tak Paham Tangani Kekerasan Seksual

Debat Cagub-Cawagub Banten: Dimyati Partiarkhi, Ade Tak Paham Tangani Kekerasan Seksual

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Bereaksi Terhadap Aktifitas OTT KPK, Luhut Minta KPK ke Surga
Feature

Ilmu Seribu Bayangan Luhut Pandjaitan

by Karyudi Sutajah Putra
July 5, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan dan Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Luhut Binsar Pandjaitan sepertinya punya ilmu seribu...

Read more
Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

Perekat Nusantara Ultimatum Gibran: Mundur atau Dimundurkan!

July 3, 2025
Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

Jakarta Akan Punya RS Internasional 20 Triliun

June 26, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025
Finally, Mr. Kasmujo Said: Bukan Pembimbing Skripsi, Neither Academic-nya

Kejujuran Itu Bercahaya Spirit: Pengunci Moral di Tengah Kegilaan Politik

July 8, 2025

TRISULA WEDHA: Filosofi Lurus, Benar, dan Jujur untuk Tata Negara Sejati

July 8, 2025
Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

Mungkinkah Papua Tetap Bersama NKRI atau Lepas? – Gimana Bran?

July 8, 2025
Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

Gibran di Tengah Petarung, Petaka, dan Papua: Kilat yang Belum Siap Menyambar

July 8, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

Komaruddin Hidayat Golongan Profesor Bodrex Pengangguran, Makanya Cari Kerja di Dewan Pers

July 8, 2025
Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

Kontroversi Maman Abdurrahman Seret Nama Fadli Zon, Ini Persamaan dan Perbedaannya!

July 8, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist