Jakarta – Fusilatnews – Keputusan untuk menggagalkan Anies Baswedan dari mengikuti kontestasi Pilkada Jakarta 2024 telah membuat pendukungnya, yang kerap disebut sebagai “Anak Abah,” merasa kehilangan arah, seperti ayam kehilangan induk. Absennya Anies dalam pemilihan ini menciptakan kekosongan besar yang kini coba diisi oleh dua pasangan calon yang bertarung untuk memperebutkan dukungan mereka: Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono.
Dalam beberapa minggu terakhir, persaingan di antara kedua kubu ini semakin memanas. Keduanya gencar melakukan pendekatan kepada massa akar rumput, khususnya para pendukung Anies Baswedan, yang dikenal memiliki basis massa loyal dan ideologis yang kuat. Para pendukung ini diharapkan akan menjadi penentu kemenangan di Pilkada Jakarta 2024.
Perebutan Suara “Anak Abah”
Ridwan Kamil dan Suswono, yang populer dengan sebutan “RIDO,” berusaha keras untuk menarik simpati para pendukung Anies. Mulya Amri, juru bicara pasangan tersebut, menyatakan bahwa Ridwan Kamil-Suswono berkomitmen untuk melanjutkan program-program dan visi Anies Baswedan jika terpilih. “Untuk pendukung Pak Anies, yang menyukai ide dan gagasan beliau, tak perlu khawatir. Ide beliau akan diteruskan oleh Pak RK-Sus (Ridwan Kamil-Suswono),” ujar Mulya dalam siaran pers pada Senin (9/9/2024).
Mulya menegaskan bahwa kepemimpinan Anies Baswedan selama di Jakarta telah memberikan pendekatan yang berbeda, terutama kepada masyarakat bawah. Anies dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang partisipatif dan kolaboratif, di mana masyarakat dilibatkan dalam proses pembangunan kota. “Khususnya ide dan gagasan Pak Anies dengan pendekatan kepada masyarakat yang lebih kolaboratif, pembangunan yang lebih partisipatif, dan demokrasi ruang-ruang publik, akan diteruskan oleh RIDO,” tambahnya.
Sementara itu, di kubu Pramono Anung dan Rano Karno, strategi serupa diterapkan. Pramono Anung menyadari pentingnya merangkul para pendukung Anies Baswedan untuk memenangkan Pilkada. “Saya rasa wajar saja siapa pun yang bertarung di Jakarta harus dekat dengan pendukung Anies,” kata Pramono saat diwawancarai pada Sabtu (7/9/2024). Ia optimis bahwa para pendukung Anies, yang ia sebut sebagai “pendukung rasional,” akan segera menentukan pilihan mereka setelah melihat komitmen para kandidat.
Pertemuan yang Menegangkan di Tengah Persaingan
Di tengah persaingan yang semakin sengit, pertemuan antara Pramono Anung, Rano Karno, dan Anies Baswedan terjadi di acara Car Free Day di Jakarta. Ketiganya tampak saling menyapa dan berbincang sejenak sebelum akhirnya berpisah. Meski hanya pertemuan singkat, momen ini menandakan bahwa masih ada ruang untuk negosiasi politik atau kesepakatan antara mereka.
Mempertahankan Warisan Anies: Janji atau Strategi?
Baik Ridwan Kamil-Suswono maupun Pramono Anung-Rano Karno menjanjikan untuk melanjutkan program-program yang telah dirintis Anies Baswedan. Namun, banyak yang meragukan apakah janji ini benar-benar akan diwujudkan atau sekadar strategi untuk menarik dukungan dari “Anak Abah.”
Bagi banyak pendukung Anies, kehadiran Anies di pentas politik Jakarta bukan sekadar soal program atau kebijakan, melainkan juga tentang cara baru dalam memimpin yang lebih inklusif, demokratis, dan berorientasi pada keadilan sosial. Mereka melihat Anies sebagai simbol perubahan yang melampaui sekadar janji kampanye. Oleh karena itu, para kandidat yang berusaha meraih dukungan mereka perlu menunjukkan komitmen nyata dan tidak sekadar mengandalkan retorika politik.
Penutup
Kontestasi Pilkada Jakarta kali ini menunjukkan betapa besar pengaruh Anies Baswedan dan pendukungnya dalam menentukan arah politik ibu kota. Ketidakhadiran Anies di panggung pilkada bukan berarti pengaruhnya menghilang begitu saja. Perebutan suara “Anak Abah” menjadi bukti bahwa warisan politik Anies masih menjadi elemen penting yang diperebutkan para kandidat. Di tengah dinamika ini, para pendukung Anies dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah: apakah mereka akan tetap setia pada semangat perubahan yang dibawa Anies, ataukah akan memberi kesempatan kepada para kandidat baru yang berjanji melanjutkan visinya.