Bermula dari suatu ayat didalam al-quran yang bunyinya begini “qulu halalan thayiban”, artinya makanlah makanan yang halal dan yang thayib. Halal kira-kira ngga ada babinya atau yang dinajiskan. Tetapi kata “thayiban”, mulsim Indonesia kalah cerdik dengan Muslim Malaysia dalam menyampaikan pesan yang terkandung didalamnya.
Di Malaysia Thayiban diartikan sebagai semiotika “healthy food”. Kemudian sudah menjadi opini dunia sekarang “halal food” artinya “healthy food”. Jadi sudah menjadi big business yang luar biasa saat ini, sebab healthy food sudah bukan issue agama lagi, melainkan issue global karena trend dan demand umat manusia saat ini. Mengomsumsi makanan yang sehat.
Halal Food, disamping memenuhi unsur shariahnya, juga menjadi standar terdiri atas bahan baku yang baik dan proses produksi yang baik pula, termasuk didalamnya soal ingredient yang memenuhi unsur Kesehatan.
Sementara kita, Halal itu masih berbicara pada kisaran ada kandungan unsur babinya atau tidak,atau yang diharamkan lainnya!!!.
Tapi terlepas dari itu semua, saya ingin menafsirkan bahwa thayiban itu, “healthy Food”, adalah makannan yang selayaknya dikomsumsi oleh manusia (sunnatullah). Apa itu? Mari kita analisis makhluk jenis apa manusia itu.
Kita bisa mengatagorikannya kedalam dua jenis makhluk hidup. Satu, yaitu makhluk hidup pemakan daging-dagingan atau sering kita sebut sebagai Carnifora. Sedangkan yang kedua, makhluk yang biasa disebut sebagai makhluk herbifora, yaitu makhluk pemakan tumbuh-tumbuhan.
Manusia makhluk yang mana? Kalau dilihat kebiasaannya, manusia makhluk yang tidak jelas jenisnya, karena segala dimakan. Tetapi bila dilihat dari cirri-cirinya, seperti pada makhluk herbifora, cara mengunyahnya digiling, karena struktur giginya dan tidak ada`taringnya. Carnifora ada taringnya. Panjang usus pemakan tumbuh2an, seperti Gajah, Kerbau, Kuda, lebih panjang dari Singa, Anjing dan pemangsa daging lainnya. Cara minum, makhluk herbifora dihisap, sedangkan carnifora di jilat, dst.
Itulah sebabnya mengapa di agama Budha dan advent, dilarang makan-makanan yang bernyawa, karena memang sunatullahnya manusia itu adalah makhluk pemakan tumbuh2an. Jadi tafsir “thayiban” itu, bagi saya adalah vegetarian.
Gajah, Kuda, Kerbau vegetarian, makanya kuat.