Indonesia Police Watch (IPW) mendorong Polda Metro Jaya segera menangkap para pengeroyok dosen UI Ade Armando saat demo mahasiswa di depan gedung DPR, Senin siang. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso juga berharap kepolisian segera membongkar pihak yang menunggangi unjuk rasa yang semula berjalan damai tersebut.
Menurut Sugeng, jika Kepolisian bisa mengungkap kasus pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando, provokator yang membuat ricuh demo itu akan terbongkar pula.
“Penangkapan pelaku pengeroyokan terhadap Ade Armando dapat dijadikan pintu masuk kepolisian untuk mengungkap siapa-siapa saja provokatornya. Disamping itu juga, polisi dapat menemukan penyandang dana yang menunggangi demo BEM-SI agar menjadi kacau,” kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 11 April 2022.
Pengeroyokan terhadap Ade, menurut IPW sudah direncanakan oleh kelompok provokator. Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba dosen UI tersebut dikeroyok massa.
“Terlihat jelas direncanakan oleh kelompok provokator yang mendeteksi keberadaannya di lokasi demo. Tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba sekelompok orang menganiaya secara bersama-sama, menelanjangi korban Ade Armando. Tampak bahwa penganiaya bukanlah kelompok mahasiswa BEM SI yang sedang demo,” kata Sugeng.
IPW sebelumnya telah mengingatkan aparat bahwa ada kelompok yang akan menunggangi demo mahasiswa BEM SI. Para pengeroyok ini, kata Sugeng, bisa dikenakan pasal 170 KUHP.
“Terhadap pihak yang memprovokasi melalui medsos tentang keberadaan Ade Armando di lokasi demo dapat dikenakan sebagai pihak penganjur kekerasan dgn menggunakan media IT,” kata Sugeng.
Polisi, menurut IPW harus tegas pada pelaku-pelaku tindak pidana kekerasan yang dilatarbelakangi dengan kebencian karena perbedaan keyakinan dan sikap politik.
“Oleh karena itu terhadap orang-orang yang diduga melakukan pengeroyokan Ade Armando, pihak Polda Metro harus tegas dan menuntaskan seperti yang dipesankan Kapolri yakni: kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi anarkis, kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga tuntas,” ujarnya.
Sumber : Tempo