Teheran – Fusilatnews – Iran secara resmi telah mengungkap rudal balistik terbarunya, Qassem Basir, rudal berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.200 kilometer.
Diungkap pada hari Minggu, Qassem Basir telah dikembangkan sebagai versi terbaru dari rudal balistik Martyr Haj Qassem.
Menurut pejabat militer, rudal tersebut telah mengalami modifikasi signifikan pada desain hulu ledaknya, yang memungkinkannya bermanuver lebih efektif dan menghindari sistem pertahanan rudal.
Qassem Basir dilengkapi dengan sistem pemandu pencitraan termal, yang meningkatkan presisinya dan membuatnya tahan terhadap peperangan elektronik.
Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengatakan bahwa rudal baru tersebut berhasil diluncurkan dari jarak lebih dari 1.200 kilometer, mengenai target yang ditentukan dengan tepat, tanpa penyimpangan atau ketergantungan pada navigasi GPS.
Nasirzadeh menekankan bahwa rudal tersebut telah ditingkatkan baik dari segi pemanduan maupun kemampuan manuver, yang memungkinkannya melewati sistem pertahanan berlapis.
Ia mencatat bahwa selama pengujian, gangguan elektronik yang intens diterapkan terhadap rudal tersebut, tetapi rudal tersebut tetap tidak terpengaruh.
Di bagian lain sambutannya, menteri pertahanan mengkritik Washington karena mengirimkan sinyal yang kontradiktif—menyatakan keterbukaan terhadap negosiasi di satu sisi sementara mengancam tindakan militer di sisi lain.
Nasirzadeh menegaskan bahwa Iran tidak pernah memulai perang dan tidak akan memulainya di masa mendatang. Namun, ia memperingatkan bahwa negara itu akan merespons dengan tegas jika diserang.
Jika terjadi agresi militer oleh Amerika Serikat atau Israel, menteri tersebut menyatakan bahwa Iran akan menargetkan kepentingan, pangkalan, dan personel mereka di mana pun dianggap perlu.
Selain itu, menteri pertahanan mengumumkan keberhasilan uji coba rudal balistik baru, yang dikembangkan berdasarkan pengalaman dari operasi True Promise 1 dan 2—serangan rudal besar-besaran yang diluncurkan oleh Angkatan Bersenjata Iran terhadap rezim Israel tahun lalu.
Iran telah mengatakan bahwa kemampuan militernya, termasuk program rudalnya, tidak dapat dinegosiasikan.
Sumber : Presstv