Syarat untuk mendukung satu pasang calon minimal memiliki 22 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Saat ini, PKS memiliki 18 kursi sebagai pemenang Pemilu 2024 di Jakarta. PKB memiliki 10 kursi dan Nasdem mendapatkan 11 kursi.
Jakarta – Fusilatnews – Beberapa hari lalu dalam suatu kesempatan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar secara pribadi merasa senang pasangannya dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan, diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) maju di Pilgub Jakarta.
“Ya, kalau saya pribadi senang sekali kalau Anies diusung, itu memang jadi bagian dari kebersamaan selama ini,” ungkap pria yang akrab disapa Cak Imin itu di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 28 Mei lalu.
Dalam kesempatan lainnya Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid menyatakan DPW PKS Jakarta telah mengusulkan Anies Baswedan untuk menjadi calon gubernur pada Pilgub Jakarta 2024.
Ketua PKS Jakarta telah menyampaikan ke DPP bahwa koalisi Partai Nasdem, PKS, dan PKB berpotensi mengusulkan Anies sebagai calon gubernur. Jika Anies dicalonkan kembali jadi cagub, kata dia, maka itu bukan hanya usulan dari PKS tetapi juga hasil kesepakatan tiga partai tersebut.
Syarat untuk mendukung satu pasang calon minimal memiliki 22 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta. Saat ini, PKS memiliki 18 kursi sebagai pemenang Pemilu 2024 di Jakarta. PKB memiliki 10 kursi dan Nasdem mendapatkan 11 kursi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuka peluang mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelang Pilgub Jakarta 2024. Kedua partai membuka kemungkinan mengusung mantan calon presiden pada Pemilu 2024 itu di Pilgub Jakarta.
Ketua Desk Pilkada PKB Abdul Halim Iskandar mengatakan partainya mengutus Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jakarta Hasbiallah Ilyas berkomunikasi dengan Anies perihal Pilgub Jakarta.
“Kami memanggil ketua DPW (Jakarta) untuk disuruh melakukan komunikasi dengan timnya Pak Anies,” kata Halim di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB, Jakarta, Senin, 3 Juni 2024.
Halim mengungkapkan komunikasi itu dilakukan untuk mendalami secara detail soal data dan peluang, jika Anies diusung kembali sebagai bakal calon gubernur Jakarta periode 2024-2029.
Halim menegaskan komunikasi itu nantinya dibahas kembali di Desk Pilkada PKB dan keputusan akhir diambil dalam rapat pleno DPP PKB.
Saat ditanya apakah Anies akan mengikuti uji kompetensi dan kepatutan (UKK) di Desk Pilkada PKB, Halim mengatakan prosesnya berjalan dinamis.
“Semua harus melalui tahapan UKK, tapi UKK tidak hanya dilakukan di DPP. Persoalan tempat tidak menjadi aturan baku, yang penting substansi yang didiskusikan,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi ini
Sedangkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani mengatakan partainya membuka kemungkinan mengusung Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024.
“Menarik juga Pak Anies,” kata Puan saat ditanya ihwal peluang mengusung Anies di kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.
Puan juga merespons rekomendasi Gerindra untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta. Sebelumnya, Gerindra memutuskan memberikan surat rekomendasi kepada Ridwan Kamil. Dia mengatakan PDIP terbuka untuk bekerja sama dengan siapa pun.
“Kami partai politik, khususnya PDI Perjuangan, siap bekerja sama dengan siapa pun, khususnya setelah melihat peta lapangan seperti apa,” ujar Puan.
Namun Puan mengatakan masih mempertimbangkan apakah akan memajukan kader PDIP atau tidak untuk Pilgub Jakarta. Karena setiap daerah memiliki peluang berbeda. “Ya harus realistis karena setiap daerah itu wilayahnya berbeda-beda. Itu kira-kira peluangnya ada di wilayah mana,” kata dia.
Sedangkan pada kesempatan terpisah Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya perlu mengkaji kandidat yang diusung partainya untuk Pilgub Jakarta 2024.
Hasto menegaskan , suara tentang kepemimpinan dan calon pemimpin diperhatikan oleh partainya