Jakarta – Fusiĺatnews Prof Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, resmi ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto. Penunjukan ini menggantikan Nadiem Makarim, yang belakangan ini menjadi sorotan karena kebijakan-kebijakan publiknya yang kontroversial. Prof Abdul Mu’ti, yang juga merupakan Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, akan memimpin pendidikan dasar dan menengah yang sebelumnya berada di bawah Nadiem.
Penunjukan Abdul Mu’ti diharapkan membawa perubahan dalam pendekatan dan ideologi sistem pendidikan Indonesia. Pakar pendidikan dari Universitas Ibn Khaldun, Rahmatul Husni, menyatakan bahwa penggantian ini bukan hanya soal nama, melainkan juga perubahan mendasar dalam ideologi pendidikan. “Pergantian ini bukan sekadar pergantian nama, melainkan juga ideologi,” ujar Rahmatul saat ditemui di Bogor, Rabu (16/10/2024).
Rahmatul menambahkan bahwa tantangan besar yang dihadapi oleh Abdul Mu’ti adalah mempertahankan inovasi teknologi dalam pendidikan, warisan Nadiem Makarim, sembari menekankan pentingnya integrasi adab dan pendidikan moral dalam kurikulum. “Di bawah kepemimpinan Nadiem, kita melihat kemajuan signifikan dalam pemanfaatan teknologi. Namun, nilai adab dan moral harus tetap menjadi landasan utama,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya kesinambungan dalam kebijakan pendidikan. Setiap pergantian menteri seringkali disertai perubahan kebijakan yang belum dievaluasi dengan baik, yang mengakibatkan kebingungan di kalangan pendidik. “Kita perlu konsistensi dalam kebijakan yang baik serta evaluasi terbuka,” tegas Rahmatul.
Setelah pertemuannya dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10/2024) di kediaman Prabowo, Abdul Mu’ti menyatakan bahwa ia diberi tugas untuk mengurus pendidikan dasar dan menengah. Ia juga menyebut bahwa dirinya akan didampingi oleh dua wakil menteri dalam menjalankan tugasnya. “Saya belum tahu siapa wakilnya, itu adalah otoritas beliau,” ungkap Mu’ti.
Kabinet Prabowo-Gibran, yang akan dilantik pada Ahad (20/10/2024), diharapkan membawa pembaruan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, dengan fokus pada peningkatan kualitas guru dan pendidikan karakter generasi muda.