Fusilatnews – Al Jazeera – Israel terus melancarkan serangan ke Gaza sembari mengirim pejabat tinggi untuk membahas gencatan senjata dengan Hamas di Qatar.
Serangan Israel Menghantam Jabalia, Anak-Anak Jadi Korban di Sekolah yang Berfungsi Sebagai Tempat Penampungan. Pasukan Israel menggempur wilayah Gaza dengan intensitas tinggi, menargetkan berbagai lokasi, termasuk Jabalia di bagian utara. Pada Sabtu, serangan tersebut menewaskan puluhan warga sipil, di antaranya seorang paramedis dan sedikitnya delapan orang yang berlindung di sebuah sekolah yang telah dialihfungsikan menjadi tempat penampungan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim negosiator seniornya, termasuk kepala Mossad dan Shin Bet, ke Qatar untuk membahas gencatan senjata dan kemungkinan pertukaran tawanan dengan pihak Hamas.
Perlawanan Tak Seimbang, Pejuang Hamas Tetap Melawan
Meski menghadapi serangan besar-besaran dari Israel, Gerakan Perlawanan Hamas terus melakukan perlawanan melalui sayap bersenjatanya, Brigade Qassam, yang bekerja sama dengan kelompok Jihad Islam. Dalam sebuah insiden terbaru di Gaza utara, pejuang Palestina melancarkan “serangan ganda” terhadap pasukan Israel, mengakibatkan jatuhnya korban di pihak militer Israel.
Menurut laporan awal media Israel, antara empat hingga tujuh tentara tewas, termasuk anggota dari Brigade Nahal, Kfir, dan Givati. Seorang brigadir jenderal yang merupakan wakil komandan Brigade Nahal dilaporkan terluka parah akibat ledakan alat peledak di Beit Hanoun, diikuti pertempuran sengit di lokasi tersebut. Sebelas tentara lainnya dilaporkan dalam kondisi kritis.
Evakuasi Korban Israel Terkendala Perlawanan Hamas
Evakuasi korban dari lokasi serangan disebut mengalami kesulitan besar karena perlawanan hebat dari pejuang Palestina. Helikopter militer terlihat mengevakuasi korban yang terluka maupun tewas, sementara laporan menyebutkan bahwa pasukan Hamas kemungkinan menggunakan terowongan yang belum ditemukan untuk mendekati wilayah tersebut.
Hingga kini, data yang dirilis militer Israel menunjukkan bahwa ratusan tentaranya telah tewas sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023. Brigade Qassam dan kelompok perlawanan lainnya terus menjadi ancaman bagi operasi militer Israel di darat.
Sumber: Al Jazeera