Jakarta – Fusilatnews – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sambil minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia terutama kepada mayarakat yang berhak menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis ( MBG), karena program makan bergizi gratis belum bisa merata ke seluruh lapisan masyarakat yang berhak.menerima manfaat. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo di tengah beragam kejadian sepanjang dua pekan terakhir, mulai dari menu yang menuai pro dan kontra, hingga fenomena keracunan karena makanan tidak diolah dengan baik.
Demikian juga, saat pemerintah berencana menambah anggaran program makan bergizi gratis agar menyasar lebih banyak penerima. Sebab, sejauh ini hanya sebagian anak-anak yang sudah merasakan makan bergizi gratis. Jumlah penerima ini pun akan ditambah secara bertahap, sesuai dengan kesiapan anggaran dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Karena masalah ini pula, Prabowo mengucapkan permintaan maaf lantaran MBG belum menyasar semua kalangan.
Permintaan maaf
Terlepas dari segala kontroversi dan pujian, Prabowo mengucapkan permintaan maaf karena program makan bergizi gratis belum menyentuh seluruh anak di Indonesia. “Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf,” kata Prabowo usai meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 Provinsi di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, Senin (20/1/2025).
“Kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima,” ujarnya lagi. Kepala Negara menuturkan, ada sejumlah proses yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penambahan penerima manfaat. Proses itu tidak jarang membutuhkan waktu lebih
Apalagi, dia menyebut, proyek makan bergizi adalah proyek yang sangat besar. “Secara administrasi tidak mungkin. Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan. Dan untuk itu membutuhkan waktu,” kata Prabowo.
Janjikan semua dapat
Mantan Menteri Pertahanan ini menekankan bahwa semua anak pasti tetap mendapat makan bergizi gratis di akhir tahun 2025, meski tidak seketika. Sebab, pemerintah akan menambah jumlah penerima manfaat secara bertahap.
Dia juga kembali menekankan bahwa pemerintah terus berupaya mencari cara tercepat dan terbaik.terkait dengn janji kampanye politik prabowo yang menjanjikan makan siang gratis bagi siswa sekolah, ibu hamil dan menyusui, Presiden Prabowo mengaskan bahwa program yang sedang berjalan sejak 6 Januari pekan lalu merupakan sebua proses pemenuhan janji kampanye politik dalam pilpres 2024 tahun lalu.Presiden juga menegaskn akan mengupayakan yang terbik dan tercepat .”Saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat,” ucapnya.Terkait rencana ini didukung oleh opsi penambahan anggaran yang tengah digodok pemerintah.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, rencana penambahan anggaran itu berasal dari kontribusi pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setidaknya sepanjang tahun ini, pemerintah daerah (pemda) sudah berkomitmen menganggarkan Rp 5 triliun untuk program unggulan ini.
Bantuan bersifat sukarela sesuai kapasitas fiskal daerah karena tidak dijadikan pengeluaran wajib (mandatory spending).
Meturut perhitungan BGN, pemerintah memerlukan anggaran sekitar Rp 100 triliun yang digelontorkan pada September 2025 mendatang untuk menjangkau 82,9 juta penerima.manfaat” ujar Dadan, akhir pekan lalu
Dananya ada
“Ini proyek yang sangat besar, tidak ringan, fisiknya tidak ringan. Tapi saya jamin dananya ada. Saya jamin dananya ada untuk semua anak-anak Indonesia yang makan,” tandas Prabowo.Prabowo juga meminta semua pihak tidak perlu mengucapkan terima kasih atas program MBG. Menurut dia, memberi makan siang yang bergizi secara gratis adalah kewajibannya sebagai presiden.Diketahui, ucapan terima kasih itu beberapa kali disampaikan oleh sejumlah anak sekolah. Tak jarang, anak-anak menyisipkan surat ucapan terima kasih di rantang bekas makan siang.”Saya minta semua guru-guru tolong. Saya sangat menghargai, tapi tidak perlu jangan ucapkan terima kasih kepada Pak Prabowo. Ini kewajiban saya sebagai Presiden,” katanya.
Prabowo mengungkapkan, dirinya tidak mencari nama lewat program makan bergizi itu. Dia lagi-lagi menekankan bahwa memberi makan rakyat adalah kewajibannya sebagai Presiden, sejalan dengan tujuannya mengurangi kemiskinan dan kelaparan.
“Ini kewajiban saya. Jadi tidak perlu ucapkan terima kasih kepada saya. Anak-anak diajarkan hormati orangtua, hormati guru. Kemudian, belajar dengan baik. Kita di sini tidak cari nama,” jelasnya.