“Ini adalah senjata yang sangat berbahaya karena termasuk senjata serbu generasi baru, yang akan digunakan oleh KKB untuk membuat kekacauan di Kenyam, Nduga,” kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (20/11).
Penggagalan penyelundupan senjata itu berawal dari i nformasi tentang rencana KKB yang akan menyerang aparat keamanan dan masyarakat.
Letkol Inf Subandi selaku Dansatgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa bersama personel lalu melaksanakan penyisiran di daerah Camp Camp Batas Batu yang diduga sebagai tempat pelintasan KKB.
Saat itu, Tim Satgas Yonif 411/Pendawa Kostrad melihat orang yang dicurigai berlari ke arah hutan dan meninggalkan barang-barang yang kemungkinan akan diselundupkan.
Setelah diperiksa, dalam bangunan terdapat beberapa karung yang isinya dua pucuk senapan laras panjang jenis M4 Carbine dan AR 15 Carbine dengan, dua buah magasen 5,56 mm, sebuah senapan angin, sebuah parang, dua buah bendera bintang kejora, tiga busur panah, dua buah anak panah, tiga buah solar sell dan logistik lainnya.
Menurutnya, senjata api tersebut dimungkinkan berasal dari perbatasan dengan menggunakan jalur perairan dilanjutkan jalur darat untuk masuk ke wilayah Kenyam.
“Diduga 2 pucuk senjata tersebut adalah senjata yang akan digunakan oleh KKB Papua dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember nanti,” kata Suriastawa.