“Penguatan akan terbatas, investor masih menantikan data inflasi Indonesia siang ini,” kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Jakarta – Fusilatnews – Menjelang Badan Pusat Statistik merilis data bulanan pada Mei 2024 laju inflasi Indonesia Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin (3/6/2024) dibuka menguat menjelang pengumuman inflasi Indonesia hari ini
Pada awal perdagangan Senin (3/6/2024) pagi, rupiah naik 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp 16.242 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp 16.253 per dolar AS.
“Penguatan akan terbatas, investor masih menantikan data inflasi Indonesia siang ini,” kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Senin (3/6/2024).
Inflasi Indonesia Mei 2024 secara month on month (mom) diperkirakan akan naik sekitar 0,05 persen, dan secara year on year (yoy) tetap di sekitar 3 persen.
Selain itu, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah pada Jumat pekan lalu setelah data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS) yang sedikit lebih lemah dari perkiraan.
Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp 16.200 per dolar AS sampai dengan Rp 16.300 per dolar AS
Potensi penguatan rupiah karena indeks harga PCE AS mengalami penurunan dan secara tahunan berada di level terendah sejak Mei 2021. Ini merupakan indeks yang mengukur indikator kenaikan harga rata-rata di seluruh konsumsi warga AS.
“Data Core PCE Price Index bulan April dirilis lebih rendah dibandingkan perkiraan. Data inflasi secara bulanan naik 0,2%, di bawah perkiraan sebesar 0,3%,” kata Ariston.
Sementara dari dalam negeri, data inflasi masih memberikan sentimen positif ke rupiah jika masih di kisaran target inflasi Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024.
Dengan kondisi itu, potensi penguatan rupiah hari ini berada pada posisi Rp 16.200 – Rp 16.180 per dolar AS. Dengan perkirakan mata uang Garuda ini bisa bertahan pada posisi Rp 16.280 per dolar AS.
Analis Mata Uang Lukman Leong juga memprediksi penguatan rupiah secara terbatas di level Rp 16.200 – Rp 16.300 per dolar AS.
“Namun penguatan rupiah akan terbatas, karena investor masih menantikan data inflasi Indonesia pada siang ini,” ujar Lukman.