Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan melakukan aksi demo kembali jika dalam seminggu ini pemerintah belum menurunkan harga minyak goreng.
“Kami memberikan waktu 1 kali 7 hari, bilamana ini tidak dilakukan oleh pemerintah, Partai Buruh, Serikat Petani Indonesia, dan serikat buruh yang ada di Indonesia, nelayan, buruh honorer, buruh migran akan melakukan aksi besar-besaran di seluruh Indonesia,” ujar Ketua Umum Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam konferensi pers Partai Buruh Bersama Serikat Buruh dan Serikat Petani yang disiarkan secara online, Rabu (23/3/2022).
Said Iqbal menuturkan, demo yang akan dilakukan secara besar-besaran ini didorong lantaran selama tiga tahun daya beli masyarakat terus menurun hingga 30 persen dan buruh tidak mengalami kenaikan upah yang signifikan.
“Daya beli masyarakat lagi turun 30 persen, karena 3 tahun berturut-turut upah buruh tidak naik,” katanya.
Maka dari itu, lanjut dia, seharusnya pemerintah tidak asal memainkan harga. Terutama harga minyak goreng dalam kemasan yang sempat turun ke Rp14.000 per liter kini berubah drastis ke harga Rp 20.000-an.
“Jangan sekadar main harga naik, harga turun, lihat juga daya belinya. Sudahnya daya beli turun 30 persen karena upah buruh tidak naik selama 3 tahun masa harga minyak goreng naik,” kata Said Iqbal.
Diketahui sebelumnya, pada 22 Maret 2022, serikat buruh bersama petani telah melakukan unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menuntut untuk diturunkan harga minyak goreng dan harga bahan pokok, serta mengganti Menteri Perdagangan.