Pertanyaannya adalah mampu nggak pasangan koalisi pimpinan PKS mengantarkan kader sendiri memenangkan Pilkada Jakarta 2024 mendatang? kita tunggu pada pemilihan Kepala Daerah November depan
Jakarta – Fusilatnews – Tampil jadi partai pemenang dengan kursi di DPRD Provinsi Jakarta terbanyak membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kukuh mengusung kader sendiri di Pilkada 2024. Meski harus membangun koalisi dengan partai lainnya,
Meski sejak Pilgub 2007 PKS tak pernah menang dalam pemilihan Gubernur di Jakarta PKS cukup percaya diri untuk mengusung kader sendiri untuk bertarung dengan keder partai koalisi lainnya
Pada pilgub 2017 lalu PKS jadi salah satu partai pengusung Anies. Bersama Gerindra kedua partai tersebut berhasil mengantarkan Anies terpilih jadi Gubernur Jakarta di Pilkada 2017 silam.
PKS memutuskan untuk mengusung atau memilih kadernya sendiri, Sohibul Iman dalam bertarung dengan koalisi partai lainnya yang mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon Gubernur .
PKS untuk pertama kalinya mengusung calon sendiri pada Pilkada 2007, PKS mengusung duet mantan Wakapolri Komjen Purn Adang Daradjatun dengan Ketua Komisi E DPRD DKI Dani Anwar.
Saat itu Adang-Dani berhadapan dengan calon petahana Fauzi Bowo-Prijanto yang tampil sebagai pemenang dengan perolehan sebesar 2.109.511 suara atau setara dengan 57,87 persen.
Sementara, Adang-Dani hanya memperoleh 1.535.555 suara atau setara dengan 42,13 persen.
Harapan PKS untuk memimpin Jakarta pupus, karena calon yang diusung PKS kalah melawan calon petahana .Fauzi Bowo-Prijanto
Pada 2012 pilgub DKI brlangsung dua putaran karena melibatkan lbih dri dua pasangan Paslon, Pilkada 2012 PKS tak menyerah, PKS mencalonkan kader sendiri Kali ini Hidayat Nur Wahid.berpasangan dengan ekonom sekaligus kader PAN pada saat itu, Didik J Rachbini. Duet dengan Didik itu tidak atas nama PAN melainkan profesional.
Pasangan usungan PKS ini bersaing dengan beberapa paslon lainnya yaitu , Fauzi Bowo yang kali ini menggandeng Nachrowi Ramli. Selanjutnya ada pasangan yang berasal dari PDIP yaitu Joko Widodo dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Ada pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. Faisal Basri-Biem Benjamin, dan Hendardji Soepandji-Riza Patria.
Pilkada 2012 ini berlangsung dua putaran. Namun calon yang diusung PKS, HNW-Didik tak lolos. Mereka gugur di putaran pertama.
Putaran kedua pun diikuti oleh Fauzi Bowo-Nachrowi berhadapan dengan Jokowi-Ahok. PKS menyeberang mendukung Fauzi Bowo-Nachrowi.
Meski begitu pilkada Jakarta akhirnya dimenangkan Jokowi – Ahok . PKS kalah dalam dua edisi pilkada beruntun di Jakarta. Menariknya, kader-kader PKS dikalahkan oleh koalisi nasionalis yang salah satunya dimotori PDIP.
Dengan dua kekalahan beruntun itu PKS berubah haluan di Jakarta Mereka memilih mengusung calon dari luar partai.
Partai berbasis massa Islam ini memutuskan mendukung Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2017.
Saat itu Anies maju bersama Sandiaga Uno, menghadapi pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)-Sylviana Murni dan Ahok-Djarot Saiful Hidayat.
Hasilnya memang tidak mengecewakan, Anies-Sandi melenggang ke putaran dua dan berhasil mengalahkan petahana Ahok-Djarot
Pertanyaannya adalah mampu nggak pasangan koalisi pimpinan PKS mengantarkan kader sendiri memenangkan Pilkada Jakarta 2024 mendatang? kita tunggu pada pemilihan Kepala Daerah November depan