• Login
ADVERTISEMENT
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content
No Result
View All Result
Fusilat News
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home Cross Cultural

Siapa Dirimu?

Ali Syarief by Ali Syarief
September 18, 2025
in Cross Cultural, Feature
0
Siapa Dirimu?
Share on FacebookShare on Twitter

Pertanyaan itu sederhana, bahkan klise. Namun, justru karena kesederhanaannya, ia kerap luput dijawab secara jernih. “Siapa dirimu?”—sebuah tanya yang tak bisa dijawab dengan sekadar menyebut nama, gelar, atau alamat. Identitas seseorang, seperti disadari atau tidak, adalah hasil dari rangkaian panjang proses sosial, pendidikan, ekonomi, dan keagamaan yang menubuh dalam dirinya.

Latar belakang pendidikan, misalnya, sering dianggap sekadar jalur menuju pekerjaan. Padahal ia lebih dari itu. Pendidikan membentuk cara berpikir: apakah seseorang terbiasa bertanya atau pasrah menerima jawaban; apakah ia menganggap otoritas sebagai sesuatu yang bisa digugat atau harus dipatuhi tanpa syarat. Di sini, “siapa dirimu” perlahan dipahat oleh ruang kelas, buku-buku, hingga guru-guru yang ditemuinya.

Agama pun memainkan peran yang subtil. Ia bukan hanya soal keyakinan metafisik, melainkan juga habitus: bagaimana seseorang berdoa, mengelola rasa bersalah, menilai orang lain, atau bahkan menertawakan dunia. Agama menanamkan kosakata moral yang kelak menjadi bingkai dalam menafsirkan peristiwa. Dengan itu, identitas terbentuk dalam lanskap keimanan, dalam ritme doa yang diulang setiap hari, dalam ritual yang tak pernah berhenti memberi tanda tentang “siapa kita”.

Kelas ekonomi—yang sering dihindari dalam obrolan sehari-hari—justru bekerja paling nyata. Dari kelaslah lahir selera. Bourdieu menulis: selera bukan bawaan lahir, melainkan produk dari posisi sosial. Seseorang yang tumbuh di keluarga pekerja, misalnya, memiliki orientasi berbeda dalam menikmati seni, memilih pakaian, bahkan merayakan waktu senggang, dibanding mereka yang sejak kecil akrab dengan kemewahan. Selera itulah yang diam-diam meneguhkan batas: apa yang pantas, apa yang indah, apa yang bernilai.

Lalu lingkungan sosial: tetangga, teman sebaya, rekan kerja. Semua membentuk ruang gema, memperkuat apa yang kita percaya, atau justru memberi resistensi yang menajamkan sikap. Di dalam interaksi sosial itu, identitas bukan sesuatu yang statis, melainkan terus-menerus dinegosiasikan. Kita bukan hanya “anak dari keluarga tertentu” atau “alumni universitas tertentu”, melainkan juga bagian dari lingkaran pertemanan, organisasi, bahkan komunitas daring yang menciptakan norma baru tentang apa artinya menjadi diri sendiri.

Pada akhirnya, “siapa dirimu” bukanlah sebuah titik tetap. Ia lebih menyerupai peta yang selalu diperbarui: garis-garisnya ditarik oleh pendidikan, warnanya diisi oleh agama, kontur dan reliefnya dibentuk oleh kelas ekonomi, dan dinamika perjalanannya digerakkan oleh lingkungan sosial.

Maka, ketika seseorang menyebut dirinya, yang hadir bukan hanya satu sosok tunggal, melainkan sebuah mozaik—yang tiap kepingnya adalah sejarah kecil dari latar belakangnya. Dengan kata lain, kita bukan hanya hasil pilihan pribadi, tetapi juga produk dari struktur yang membentuk pilihan-pilihan itu.

“Siapa dirimu?” barangkali tak pernah bisa dijawab tuntas. Tapi setiap kali pertanyaan itu muncul, kita akan menyadari: diri kita bukan sekadar milik kita. Ia adalah jejak pendidikan, gema agama, bayangan kelas, dan pantulan lingkungan sosial yang selalu bergerak di sekeliling kita.


 

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
ADVERTISEMENT
Previous Post

Ketika Kompetensi Kalah oleh Koneksi: Benang Merah Pejabat Inkompeten

Next Post

Gibran Itu Cacat Produksi – Harus Dikembalikan Ke Penjualnya

Ali Syarief

Ali Syarief

Related Posts

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili
Bencana

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”
Feature

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025
Feature

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025
Next Post

Gibran Itu Cacat Produksi - Harus Dikembalikan Ke Penjualnya

Pangan Lokal: Jalan Keluar dari Ketergantungan Impor

Pangan Lokal: Jalan Keluar dari Ketergantungan Impor

Notifikasi Berita

Subscribe

STAY CONNECTED

ADVERTISEMENT

Reporters' Tweets

Pojok KSP

  • All
  • Pojok KSP
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman
Birokrasi

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

by Karyudi Sutajah Putra
November 7, 2025
0

Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Analis Politik Konsultan & Survei Indonesia (KSI) Jakarta - Berdasarkan Keputusan Presiden No 122P Tahun 2025,...

Read more
Naik karena Rakyat, Tumbang karena Cendekia

Macan Asia Itu Kini Mengembik

November 6, 2025
Jawaban Nasdem Terkait Tudingan Uang Rp 30 M  Disita KPK, Akan Digunakan Untuk Keluarga Nyaleg

Tak Mungkin Jeruk Makan Jeruk: Masih Sanggupkah Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach Berkepala Tegak?

November 6, 2025
Prev Next
ADVERTISEMENT
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

Pernyataan WAPRES Gibran Menjadi Bahan Tertawaan Para Ahli Pendidikan.

November 16, 2024
Zalimnya Nadiem Makarim

Zalimnya Nadiem Makarim

February 3, 2025
Beranikah Prabowo Melawan Aguan?

Akhirnya Pagar Laut Itu Tak Bertuan

January 29, 2025
Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

Borok Puan dan Pramono Meletup Lagi – Kasus E-KTP

January 6, 2025
Copot Kapuspenkum Kejagung!

Copot Kapuspenkum Kejagung!

March 13, 2025
Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

Setelah Beberapa Bulan Bungkam, FIFA Akhirnya Keluarkan Laporan Resmi Terkait Rumput JIS

May 19, 2024
Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

Salim Said: Kita Punya Presiden KKN-nya Terang-terangan

24
Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

Rahasia Istana Itu Dibuka  Zulkifli Hasan

18
Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

Regime Ini Kehilangan Pengunci Moral (Energi Ketuhanan) – “ Pemimpin itu Tak Berbohong”

8
Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

Menguliti : Kekayaan Gibran dan Kaesang

7
Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

Kemana Demonstrasi dan Protes Mahasiswa Atas Kenaikan BBM Bermuara?

4
Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

Kemenag Bantah Isu Kongkalikong Atur 1 Ramadan

4
Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025
Dalih Sosok Manusia Pendusta; “Tidak Wajib Memperlihatkan Ijazahnya”

Pengadilan yang Akan Seru dan Sengit – Ijazah yang Tak Pernah Diperlihatkan

November 7, 2025

SMOKE AND MIRRORS DI BALIK WHOOSH: ILUSI HEROISME, HILANG SUBSTANSI

November 7, 2025

WHOOSH BUKAN BARANG PUBLIK BUKAN INVESTASI SOSIAL

November 7, 2025
Pemarintah Akui Kebijakan Pemerintah Membuat Warga di Pulau Rempang Tidak Nyaman

Komisi Basa-basi Reformasi Polri

November 7, 2025

Group Link

ADVERTISEMENT
Fusilat News

To Inform [ Berita-Pendidikan-Hiburan] dan To Warn [ Public Watchdog]. Proximity, Timely, Akurasi dan Needed.

Follow Us

About Us

  • About Us

Recent News

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

Ketika Hukum Lumpuh, Rakyat Yang Mengadili

November 7, 2025
MILAD KE 80 MASYUMI –  Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

MILAD KE 80 MASYUMI – Masyumi Bangkit, Indonesia Maju

November 7, 2025

Berantas Kezaliman

Sedeqahkan sedikit Rizki Anda Untuk Memberantas Korupsi, Penyalahgunaan kekuasaan, dan ketidakadilan Yang Tumbuh Subur

BCA No 233 146 5587

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

No Result
View All Result
  • Home
  • News
    • Politik
    • Pemilu
    • Criminal
    • Economy
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Sport
    • Jobs
  • Feature
  • World
  • Japan
    • Atarashi Watch On
    • Japan Supesharu
    • Cross Cultural
    • Study
    • Alumni Japan
  • Science & Cultural
  • Consultants
    • Law Consultants
    • Spiritual Consultant
  • Indonesia at Glance
  • Sponsor Content

© 2021 Fusilat News - Impartial News and Warning

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

 

Loading Comments...