Jakarta, Fusilatnews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pendapatan negara mengalami penurunan yang signifikan, yang berdampak pada proyeksi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang diperkirakan akan melebar. Hal ini disampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada hari Senin (8/7/2024).
Sri Mulyani menjelaskan bahwa pendapatan negara hingga pertengahan tahun ini tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh perlambatan ekonomi global dan domestik yang mempengaruhi sektor-sektor utama penyumbang penerimaan negara, seperti pajak dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
“Kita menghadapi tantangan besar dalam mengelola APBN 2024. Dengan pendapatan negara yang lesu, kita harus lebih bijaksana dalam pengelolaan anggaran. Defisit APBN 2024 diperkirakan akan melebar, dan ini menuntut kita untuk mencari solusi yang efektif dan efisien,” ujar Sri Mulyani.
Menurutnya, defisit APBN 2024 diperkirakan akan mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dari target awal sebesar 2,9%. Untuk mengatasi hal ini, Sri Mulyani menekankan pentingnya reformasi struktural dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara.
“Kami akan terus mendorong reformasi di sektor perpajakan untuk meningkatkan penerimaan negara. Selain itu, efisiensi belanja negara harus menjadi prioritas agar kita dapat mengoptimalkan penggunaan anggaran yang ada,” tambahnya.
Selain itu, Sri Mulyani juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor swasta, untuk berkolaborasi dalam menghadapi tantangan ekonomi ini. “Kerjasama yang baik antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk memastikan stabilitas ekonomi dan keberlanjutan pembangunan,” ujarnya.
Dengan proyeksi defisit yang melebar, pemerintah akan terus memantau perkembangan ekonomi dan mencari langkah-langkah strategis untuk menjaga kestabilan fiskal. Dalam kondisi ini, peran masyarakat dan dunia usaha dalam mendukung kebijakan pemerintah juga menjadi sangat penting.
Sri Mulyani menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa dengan kerjasama yang baik dan langkah-langkah yang tepat, Indonesia dapat melewati tantangan ini dan kembali ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan.