Jakarta – Fusilatnews – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) untuk Pertama kalinya sejak Pilkada langsung pada2008 laludipaksa menelan kekalahan di Jateng
Merujuk hasil quick count Pilkada Jateng yang dilakukan Litbang Kompas, Rabu (27/11/2024), Luthfi-Yasin memperoleh suara sebanyak 59,30 persen, sementara Andika-Hendrar 40,70 persen.
Luthfi-Yasin adalah paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Koalisi ini beranggotakan Gerindra, Nasdem, PSI, PKB, Golkar, PKS, Demokrat, PPP, hingga PAN. Sementara Andika-Hendrar hanya diusung oleh PDI-P.
PDI-P mulai menancapkan pengaruhnya di Jateng hingga provinsi ini dijuluki kandang banteng ketika Pilkada digelar secara langsung atau melibatkan rakyat pada 2008. Sebelumnya, Pilkada Jateng dilakukan melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) sejak awal Reformasi pada 1998. Pilkada Jateng 2003 merupakan kali terakhir gubernur dan wakil gubernur dipilih oleh DPRD.
Pilkada 2024 Jakarta, Jateng, Jabar hingga Jatim, Siapa Unggul? Bibit Waluyo berpisah dengan PDI-P Setelah memenangi Pilkada Jateng 2008,
Bibit memutuskan “bercerai” dengan PDI-P dan maju sebagai calon gubernur untuk periode kedua melalui partai lain. Demokrat, Golkar, dan PAN akhirnya memberikan tiket bagi mantan Panglima Kodam IV/Diponegoro tersebut untuk maju Pilkada Jateng 2013.
Keputusan Bibit merapat ke partai lain membuat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berang.
Saat berpidato di Stadion Manahan, Solo pada Minggu (14/4/2013), Megawati menyebut, Bibit sudah diusung Demokrat.
“Kalau masih ada yang ragu, masih ada yang katakan Pak Bibit dipilih PDIP, maka saya sebagai Ketua Umum akan katakan bawah Pak Bibit datang dari Partai Demokrat. Ini mesti dikasih tahu, tidak boleh sembunyi-sembunyi,” ujar Megawati dikutip dari Kompas.com, Minggu (14/4/2013)
. PDI-P yang ditinggalkan oleh Bibit memutuskan mencalonkan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Pada saat itu, Ganjar masih berstatus sebagai anggota DPR, sementara Heru adalah Bupati Purbalingga.
Pilkada Jateng 2013 akhirnya diikuti oleh tiga paslon, yakni Hadi Prabowo-Don Murdono, Bibit Waluyo-Sudijono, dan Ganjar-Heru.
Hasil perolehan suara menetapkan Ganjar-Heru sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng terpilih. Ganjar-Heru memperoleh 48,82 persen suara atau 6.962.417 dukungan dari total suara sah sebanyak 14.259.945 suara.
Keduanya dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng pada 23 Agustus 2013 di Kompleks DPRD Jateng.
Ganjar Pranowo kembali dicalonkan menjadi Gubernur Jateng Setelah menang pada 2013, Ganjar kembali dicalonkan oleh PDI-P sebagai Gubernur Jateng pada Pilkada 2018.
Bedanya, putra asli Karanganyar tersebut tidak dipasangkan dengan Heru, melainkan Taj Yasin Maimoen. Taj Yasin adalah anggota DPRD Jateng dari PPP dan putra dari ulama Nahdlatul Ulama (NU) Almarhum KH Maimoen Zubair dari Rembang atau Mbah Moen.
Keduanya diusung oleh PDI-P, Golkar, Demokrat, PPP, Nasdem, Perindo, dan PSI. Pilkada Jateng 2018 juga diikuti oleh satu paslon lain, yakni Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung PKB,