Presiden Joko Widodo murka dan mengeluarkan ultimatum soal alat dan mesin pertanian (alsintan) yang ternyata masih impor. Termasuk cangkul (mattocks). Padahal, Presiden sudah pernah murka soal impor cangkul ini di tahun 2019 lalu.
Lalu, berapa banyak sih Indonesia mengimpor cangkul saat ini?
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), impor cangkul kode HS 82011000 (sekop datar dan sekop lengkung/hand tools spades and shovels), HS 82013010 (cangkul dan garu/hand tools spades and shovels), dan HS 82013090 (lain-lain/hand tools mattocks, picks) sejak tahun 2019 hingga tahun berjalan 2022 sebesar US$605.862 atau 1.000, 32 ton.
Deskripsi bahasa Indonesia adalah sesuai BTKI 2017, dan bahasa Inggris mengacu data BPS. Dimana, untuk tahun 2021 hingga saat ini, tercatat tidak ada impor untuk kode HS 821023010.
Tahun 2019, total nilai impor cangkul adalah sebesar US$301.481, dan turun menjadi US$126.994 di tahun 2020. Untuk tahun 2021, nilai impor cangkul untuk 2 kode HS tercatat adalah US$155.537 dan pada Januari 2022 sebesar US$21.850.
Secara umum, data BPS menunjukkan, kebutuhan komoditas impor terus meningkat di tahun kedua pandemi.
Terlihat dari realisasi impor barang konsumsi yang mencapai US$20.182,8 juta selama Januari-Desember 2021 atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya US$14.656,0 juta. Juga impor bahan baku/penolong US$147.380,2 juta dan barang modal US$28.627,0 juta, yang masing-masing lebih tinggi dibandingkan periode Januari-Desember 2020.
Impor alsintan tahun 2021 mencapai US$269,87 juta dan traktor mencatat nilai impor US$58,32 juta.
Presiden mengaku sedih dan heran, apalagi dengan besarnya anggaran pengadaan barang dan jasa.
Seandainya saja, kata dia, pengadaan barang dan jasa pemerintahan secara konsisten membeli produk buatan industri dan UKM dalam negeri, akan memacu pertumbuhan ekonomi.
“Kok enggak kita lakukan, bodoh sekali kita kalau enggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor, mau kita terus-teruskan, ndak. Ndak bisa,” kata Presiden saat memberi arahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia ditayangkan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
“Nggak boleh pak Menteri nggak boleh,” katanya kepada Menteri Pertanian.